Kementan Perkuat SDM Peternakan, Gelar Seleksi PPPK Tahap 2 di Surabaya
Surabaya – Rabu pagi, 23 April 2025, aula Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya tampak lebih ramai dari biasanya. Ratusan tenaga honorer berseragam rapi berdatangan, wajah-wajah mereka mencerminkan harapan baru. Di bawah pengawasan langsung Kementerian Pertanian, seleksi tahap kedua untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dimulai.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) ditunjuk sebagai penanggung jawab pelaksanaan teknis. Sekretaris Ditjen PKH, Tri Melasari, turun langsung memantau jalannya seleksi.
“Kami ingin memastikan proses ini berjalan transparan, objektif, dan berintegritas tinggi,” ujarnya di sela-sela pemantauan.
Sebanyak 304 peserta mengikuti seleksi kompetensi teknis hari itu. Mereka datang dari enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Pertanian, antara lain Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Farma Pusvetma, BBPPTP Surabaya, hingga Polbangtan Malang.
Seleksi ini merupakan bagian dari kebijakan nasional pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN melalui jalur PPPK. Pemerintah berharap skema ini menjadi solusi atas ketimpangan status pekerja yang selama bertahun-tahun membayangi pegawai honorer, terutama di subsektor vital seperti peternakan dan kesehatan hewan.
Tri Melasari mengungkapkan bahwa hasil seleksi menunjukkan capaian yang menggembirakan.
“Rata-rata nilai teknis peserta memuaskan. Ini membuktikan bahwa tenaga honorer kita bukan hanya loyal, tapi juga kompeten,” katanya.
Ditjen PKH mencatat, mayoritas peserta telah lama bekerja di lapangan, berperan langsung dalam layanan vaksinasi, produksi bibit unggul, hingga program kesehatan veteriner.
Setelah seleksi, para peserta yang dinyatakan lolos akan masuk tahap penetapan dan pengangkatan sebagai PPPK. Kementerian Pertanian memastikan proses ini berjalan berbasis sistem merit, menjadikan kompetensi dan integritas sebagai tolok ukur utama.
Lebih dari sekadar seleksi administratif, momen ini menjadi babak penting bagi pengakuan profesionalisme tenaga honorer di sektor pertanian. Di tangan mereka, ketahanan pangan nasional bertumpu.